Minggu, 30 April 2023

Pelatihan Pemuda Untuk Mengurangi Masalah Stunting

 

Latar Belakang

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi pada anak-anak, di mana pertumbuhan tubuh mereka terhambat dan mengakibatkan tubuh tidak proporsional. Stunting dapat terjadi karena kurang gizi, infeksi berulang, dan kondisi lingkungan yang buruk. Stunting juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan dan kecerdasan yang berkelanjutan pada masa dewasa. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh atau terhambatnya pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi dan lingkungan yang tidak sehat. Kondisi stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang jauh di bawah standar usianya, sehingga mengindikasikan bahwa pertumbuhannya tidak sesuai dengan usianya. Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya, dan berat badan mereka juga dapat terpengaruh.

Kondisi stunting seringkali terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu dari usia 0-5 tahun. Faktor penyebab stunting meliputi kurangnya asupan nutrisi yang memadai, infeksi kronis, dan lingkungan yang tidak sehat. Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak, seperti menurunkan kapasitas kognitif, kemampuan belajar, daya tahan tubuh, dan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan anak-anak.

Sebenarnya stunting lebih banyak terjadi pada anak-anak, karena stunting terjadi ketika anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, yaitu pada usia 0-5 tahun. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting pada pemuda, yaitu:

  1. Asupan gizi yang tidak mencukupi: Asupan gizi yang tidak mencukupi, terutama protein dan zat besi, dapat menyebabkan stunting pada pemuda. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan gizi yang diperoleh.
  2. Kurangnya akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi: Pemuda yang tidak memiliki akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi dapat mengalami stunting. Hal ini dapat terjadi pada pemuda yang tinggal di daerah terpencil atau di lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
  3. Infeksi dan penyakit kronis: Infeksi dan penyakit kronis dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan pada pemuda. Infeksi dan penyakit kronis dapat mempengaruhi asupan gizi dan juga mengganggu fungsi organ tubuh yang penting dalam proses pertumbuhan.
  4. Faktor lingkungan yang tidak sehat: Faktor lingkungan yang tidak sehat, seperti sanitasi yang buruk dan akses yang terbatas terhadap air bersih, dapat menyebabkan stunting pada pemuda. Hal ini karena lingkungan yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan dan asupan gizi yang diperoleh.
  5. Keterbelakangan ekonomi: Pemuda yang tinggal di daerah atau keluarga yang keterbelakangan ekonominya cenderung mengalami stunting karena keterbatasan akses terhadap asupan gizi yang sehat dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan yang baik.

Stunting pada pemuda dapat menjadi masalah serius karena kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan dan keberhasilan pemuda di masa depan. Berikut adalah beberapa masalah yang dapat timbul akibat stunting pada pemuda:

Tujuan

Pelatihan pengurangan masalah stunting bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta untuk mengurangi masalah stunting pada anak-anak. Pelatihan ini akan membantu peserta memahami faktor-faktor yang menyebabkan stunting, strategi pengurangan stunting, dan cara menerapkan strategi tersebut pada masyarakat.

Sasaran

Sasaran dari pelatihan ini adalah pemuda yang berusia antara 18-30 tahun yang memiliki minat dan kepedulian terhadap masalah gizi dan stunting. Sasaran utama adalah pemuda yang terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat dan memiliki akses terhadap masyarakat di daerah terpencil.

Materi Pelatihan

Materi pelatihan akan mencakup hal-hal berikut:

  • Definisi stunting dan faktor-faktor penyebabnya
  • Dampak stunting terhadap kesehatan dan kecerdasan anak
  • Cara mengukur tinggi badan anak dan mengidentifikasi kasus stunting
  • Strategi pengurangan stunting, seperti peningkatan akses gizi, peningkatan sanitasi, dan peningkatan pendidikan kesehatan
  • Cara menerapkan strategi pengurangan stunting pada masyarakat, seperti melakukan sosialisasi dan kampanye kesehatan, dan memberikan pelatihan pada masyarakat tentang nutrisi dan sanitasi
  • Membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan, seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, untuk mendukung program pengurangan stunting

Metode Pelatihan

Metode pelatihan yang akan digunakan adalah kombinasi antara presentasi, diskusi, dan simulasi. Peserta juga akan diberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di luar kelas untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari. Pelatihan ini akan dilakukan secara daring (online) dan peserta diharapkan memiliki akses ke komputer dan internet yang stabil.

Durasi Pelatihan

Durasi pelatihan adalah 3 hari kerja dengan total 18 jam pelatihan.

Penilaian dan Evaluasi

Penilaian dan evaluasi akan dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan selama pelatihan dan presentasi akhir yang dibuat oleh peserta. Peserta juga akan dievaluasi berdasarkan kemampuan mereka dalam menerapkan strategi pengurangan stunting pada masyarakat setelah selesai pelatihan. Peserta yang berhasil menyelesaikan semua tugas dan presentasi akhir dengan baik akan mendapatkan sertifikat kelulusan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar