Pelatihan Pemuda Untuk Mengurangi Masalah Stunting
Latar Belakang
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi pada
anak-anak, di mana pertumbuhan tubuh mereka terhambat dan mengakibatkan tubuh
tidak proporsional. Stunting dapat terjadi karena kurang gizi, infeksi
berulang, dan kondisi lingkungan yang buruk. Stunting juga dapat mengakibatkan
masalah kesehatan dan kecerdasan yang berkelanjutan pada masa dewasa. Oleh
karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh atau terhambatnya
pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi dan lingkungan
yang tidak sehat. Kondisi stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang jauh
di bawah standar usianya, sehingga mengindikasikan bahwa pertumbuhannya tidak
sesuai dengan usianya. Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi
badan yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya, dan berat badan mereka
juga dapat terpengaruh.
Kondisi stunting seringkali terjadi pada masa pertumbuhan dan
perkembangan anak, yaitu dari usia 0-5 tahun. Faktor penyebab stunting meliputi
kurangnya asupan nutrisi yang memadai, infeksi kronis, dan lingkungan yang
tidak sehat. Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan
perkembangan anak, seperti menurunkan kapasitas kognitif, kemampuan belajar,
daya tahan tubuh, dan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Oleh
karena itu, pencegahan dan penanganan stunting sangat penting untuk
meningkatkan kualitas hidup dan masa depan anak-anak.
Sebenarnya stunting lebih banyak terjadi pada anak-anak,
karena stunting terjadi ketika anak masih dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat, yaitu pada usia 0-5 tahun. Namun, ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan stunting pada pemuda, yaitu:
- Asupan
gizi yang tidak mencukupi: Asupan gizi yang tidak mencukupi, terutama
protein dan zat besi, dapat menyebabkan stunting pada pemuda. Hal ini
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan gizi
yang diperoleh.
- Kurangnya
akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi: Pemuda yang tidak memiliki
akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi dapat mengalami stunting. Hal
ini dapat terjadi pada pemuda yang tinggal di daerah terpencil atau di
lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
- Infeksi
dan penyakit kronis: Infeksi dan penyakit kronis dapat mengganggu proses
pertumbuhan dan perkembangan pada pemuda. Infeksi dan penyakit kronis
dapat mempengaruhi asupan gizi dan juga mengganggu fungsi organ tubuh yang
penting dalam proses pertumbuhan.
- Faktor
lingkungan yang tidak sehat: Faktor lingkungan yang tidak sehat, seperti
sanitasi yang buruk dan akses yang terbatas terhadap air bersih, dapat
menyebabkan stunting pada pemuda. Hal ini karena lingkungan yang tidak
sehat dapat mempengaruhi kesehatan dan asupan gizi yang diperoleh.
- Keterbelakangan
ekonomi: Pemuda yang tinggal di daerah atau keluarga yang keterbelakangan
ekonominya cenderung mengalami stunting karena keterbatasan akses terhadap
asupan gizi yang sehat dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan yang
baik.
Stunting pada pemuda dapat menjadi masalah serius karena
kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan dan keberhasilan pemuda di masa
depan. Berikut adalah beberapa masalah yang dapat timbul akibat stunting pada
pemuda:
Tujuan
Pelatihan pengurangan masalah stunting bertujuan untuk
memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta untuk mengurangi masalah
stunting pada anak-anak. Pelatihan ini akan membantu peserta memahami
faktor-faktor yang menyebabkan stunting, strategi pengurangan stunting, dan
cara menerapkan strategi tersebut pada masyarakat.
Sasaran
Sasaran dari pelatihan ini adalah pemuda yang berusia antara
18-30 tahun yang memiliki minat dan kepedulian terhadap masalah gizi dan stunting.
Sasaran utama adalah pemuda yang terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat
dan memiliki akses terhadap masyarakat di daerah terpencil.
Materi Pelatihan
Materi pelatihan akan mencakup hal-hal berikut:
- Definisi
stunting dan faktor-faktor penyebabnya
- Dampak
stunting terhadap kesehatan dan kecerdasan anak
- Cara
mengukur tinggi badan anak dan mengidentifikasi kasus stunting
- Strategi
pengurangan stunting, seperti peningkatan akses gizi, peningkatan
sanitasi, dan peningkatan pendidikan kesehatan
- Cara
menerapkan strategi pengurangan stunting pada masyarakat, seperti
melakukan sosialisasi dan kampanye kesehatan, dan memberikan pelatihan
pada masyarakat tentang nutrisi dan sanitasi
- Membangun
kemitraan dengan pemangku kepentingan, seperti pemerintah, organisasi
non-pemerintah, dan sektor swasta, untuk mendukung program pengurangan
stunting
Metode Pelatihan
Metode pelatihan yang akan digunakan adalah kombinasi antara presentasi, diskusi, dan simulasi. Peserta juga akan diberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di luar kelas untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari. Pelatihan ini akan dilakukan secara daring (online) dan peserta diharapkan memiliki akses ke komputer dan internet yang stabil.
Durasi Pelatihan
Durasi pelatihan adalah 3 hari kerja dengan total 18 jam
pelatihan.
Penilaian dan Evaluasi
Penilaian dan evaluasi akan dilakukan melalui tugas-tugas
yang diberikan selama pelatihan dan presentasi akhir yang dibuat oleh peserta.
Peserta juga akan dievaluasi berdasarkan kemampuan mereka dalam menerapkan
strategi pengurangan stunting pada masyarakat setelah selesai pelatihan.
Peserta yang berhasil menyelesaikan semua tugas dan presentasi akhir dengan
baik akan mendapatkan sertifikat kelulusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar