Sabtu, 28 November 2020

Meningkatkan Ketrampilan Manajemen Organisasi Kepemudaan Untuk Masa Depan Oleh Mardiko Bagus Sumitro



Dalam perjalanan sejarah, pemuda mempunyai peran penting dalam melakukan perubahan dan perbaikan suatu bangsa. Pada masa  perjuangan bangsa Indonesia, pemuda berperan besar untuk membebaskan negeri ini dari belenggu bangsa penjajah. Peran pemuda seperti Soekarno, M.Hatta, M. Natsir dan tokoh-tokoh muda lainnya pada masanya telah memberikan sumbangsih yang berarti bagi bangsa ini.

Hal ini dibuktikan dengan berdirinya organisasi kepemudaan yang dapat membawa perubahan besar menuju pintu gerbang kemerdekaan seperti organisasi kepemudaan di daerah-daerah yang dapat membangun semangat memperjuangkan kebebasan  atas penjajahan di Indonesia. Karena merekalah Indonesia dapat merasakan indah dan nikmatnya kata merdeka.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia juga telah mencatat peran penting pemuda dalam perjuangannya, dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, Pergerakan pemuda, pelajar dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan Era Reformasi tahun 1998 sebagai momentum penting pergerakan yang dipelopori para pemuda

Namun saat ini, permasalahan pemuda di Indonesia dapat kita lihat bersama, menyangkut globalisasi, ancaman NAPZA, masalah kriminalitas, tawuran pemuda, salah pergaulan dan seks bebas dikalangan pemuda, radikalisme dan anarkisme, kemiskinan, minat baca dikalangan pemuda yang kurang, serta minimnya sarana dan prasarana kepemudaan, masalah tingkat pengangguran pemuda, dan rendahnya partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan.  

Masih rendahnya partisipasi pemuda melalui organisasi kepemudaan saat ini serta sebagian besar organisasi kepemudaan fokus di bidang politik dan bidang ekonomi serta kesanggupan organisasi kepemudaan menangkal derasnya arus globalisasi dan modernisasi memiliki konsekuensi pertukaran budaya antar bangsa sehingga organisasi kepemudaan yang dalam posisinya akan mengalami kebingungan dalam menghadapi berbagai pilihan budaya yang hadir. 

Perkembangan organisasi kepemudaan saat ini mengalami pasang surut ditengah derasnya arus gelombang transformasi sosial dan disrupsi teknologi, sehingga sebuah organisasi harus menyikapi setiap perkembangan zaman yang terjadi, serta mampu menghadapi segala terpaan.

Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan batas-batas negara tidak terlalu penting sehingga hubungan antar warga negara di berbagai belahan dunia tidak lagi mengenal batas-batas administratif negara. Sehingga pemuda melalui organisasi kepemudaan memiliki peran penting untuk mampu mengambil sisi positif dari kemajuan teknologi tersebut dan menjauhkan diri dari sisi negatifnya.

Memasuki era bonus demografi, mestinya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh sebuah organisasi kepemudaan, utamanya dalam membentuk generasi-generasi muda yang memiliki jiwa kompetensi yang tinggi, karena jangan sampai bonus demografi menjadi sebuah ancaman yang akan memberikan bencana di kemudian hari.

Organisasi kepemudaan merupakan tempat berhimpunnya semua potensi dan ketrampilan anak muda, baik mahasiswa maupun anak sekolah yang masuk kategori pemuda. Organisasi Kepemudaan berdiri bersama dengan visi dan struktur kepemimpinan, budaya dan model aktualisasi ide dan gagasannya. Pemuda yang terhimpun didalamya menjalani proses kaderisasi, interaksi dan uji kemampuan memimpin.

Manajemen organisasi kepemudaan merupakan sebuah proses perencanaan, aksi memimpin, mengontrol dan mengorganisir pada organisasi kepemudaan guna mencapai tujuan yang dicita-citakan. Manajemen organisasi kepemudaan memuat hubungan aktivitas-aktivitas tersebut secara kait mengait.

Hal lain kedepan, Organisasi kepemudaan harus mencipta semangat untuk membuat negara lebih maju lagi,  menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia. Organisasi pemuda harus selalu memiliki semangat untuk dapat merubah serta membangun negara Indonesia yang mandiri, tetap bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, budaya, dapat berpikir rasional, demokratis, tetap kritis dalam memutuskan segala masalah yang ada di negara kita.

Pemuda melalui manajemen organisasi kepemudaan sekarang harus mampu menyikapi apa yang ada dengan semangat menyelesaikan masalah secara rasional dan demokratis karena pada hakekatnya pemuda sekarang adalah calon-calon pemimpin masa depan yang diharapkan mampu menata lebih baik, penuh rasa damai dan tetap bersatu.

Pada fase globalisasi dan modernisasi, kepemimpinan pemuda melalui peningkatan manajemen organisasi kepemudaan tidak cukup hanya dibekali dengan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional saja. Tapi manajemen organisasi kepemudaan harus meningkatkan kreativitas, inovasi, kualitas, kapasitas, keterampilan dan kecakapan hidup serta penguasaan iptek agar dapat mampu bersaing di level nasional dan internasional. 

Pada masa saat ini, pembangunan organisasi kepemudan melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan mempunyai peran sentral dalam mewujudkan the window of opportunity dengan mempersiapkan pemuda yang kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing. Pemuda memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa dan  negara, untuk itu negara wajib menjamin dan melanjutkan  kepemudaan.

Perjuangan organisasi kepemudaan jaman modern yang memperjuangkan keutuhan negeri agar tidak terjadi perpecahan yang telah diperjuangkan oleh pemuda terdahulu. Saat ini para pemuda berjuang melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan serta persaingan dengan negara lain untuk mencapai kesetaraan.

Jika melihat organisasi yang ada pada saat sekarang, di Indonesia sangat banyak terdapat organisasi kepemudaan yang aktif dalam berbagai hal seperti  mempertahankan keutuhan NKRI, terlibat dalam pemerintahan, sosial, budaya dan keagamaan. Serta menyatukan derap dan langkah bersama dalam berorganisasi.

Kegiatan pemuda dapat diarahkan guna membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda, disamping mengembangkan potensi keteladanan, keberpengaruhan serta pergerakan pemuda. Pemuda juga dapat diarahkan pada kegiatan yang mengembangkan potensi ketrampilan dan kemandirian berusaha, dan tentunya pemuda diarahkan kepada pengembangan wadah potensi pemuda melalui peningkatan manajemen organisasi kepemudaan. 

Hal mendasar yang menjadi tantangan didalam sebuah manajemen organisasi adalah manajemen pengkaderan sebab manakala pengkaderan mandek atau mengalami stagnasi maka organisasi tidak akan survive. Oleh sebab itu pentingnya kaderisasi ditubuh organisasi menjadikan survive sebagai wadah perjuangan gerakan kepemudaan dan harus menjaga tradisi intelektualnya yang sewaktu-waktu akan diterjemahkan melalui sosial movement.

Peran organisasi kepemudaan yang amat strategis dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang hebat, kompetitif dan unggul, karena ditubuh organisasi kepemudaan terdapat tradisi pengkaderan. Pengkaderan yang tujuannya untuk membentuk dan mempersiapkan karakter pemuda yang lebih baik sehingga terciptanya insan-insan akademis yang dapat menyumbangkan pemikiran dan kontribusi nyata bagi suatu negara.

Revitalisasi atau penguatan manajemen organisasi kepemudaan diperlukan dalam mengangkat potensi kaum muda dalam berpartisipasi di pembangunan segala bidang baik di tingkat lokal bahkan nasional yang terlahir dari beragam latar belakang dan kemajemukan menjadi aset bangsa, yang apabila terorganisir dengan baik maka akan mendongkrak perkuatan sumber daya manusia dan tidak hanya hadir tatkala ada perhelatan seremonial kepemudaan belaka. 

Sudah menjadi tradisi bagi Organisasi kepemudaan untuk melakukan kaderisasi dan pengembangan organisasi baik dalam skala kuantitas maupun kualitas, karena seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika organisasi akan terjadi bentuk partisipasi masing-masing Organisasi kepemudaan sehingga masing-masing Organisasi kepemudaan pun makin berwarna. 

 

Sabtu, 07 November 2020

Kiprah Nyata Pemuda dalam Aksi Kesukarelawanan Untuk Masa Depan Oleh : Mardiko Bagus Sumitro (*)

 


Bila kita mendengar kata sukarela, pastilah kita langsung mengarah pada aktivitas melakukan hal yang disukai tanpa paksaan yang manfaatnya dapat dirasakan bersama, Hal inilah yang sebenarnya jauh sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak zaman nenek moyang melalui gotong royong seperti melestarikan sumber daya laut, menjaga hutan dan alam dan lain sebagainya.

Di Indonesia, menjadi seorang relawan merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan, namun tidak semua orang mau terlibat. tidak dibayar, malah justru mengeluarkan materi, tenaga, waktu, dan pikiran bagi sebagian orang yang menyukainya. Ini merupakan sebuah tantangan.

Dalam kegiatan kerelawanan, setidaknya terdapat beberapa tahapan untuk kita dapat menjadi seorang relawan yaitu bagaimana menumbuhkan rasa empati terhadap satu masalah yang ada di lingkungan sekitar kita, kemudian dilanjutkan bagaimana kita memulai aksi dan kontribusi yang telah kita miliki, dan setelahnya upaya membuat komunitas atau wadah guna mengembangkan dan menyatukan visi dan tujuan pada gerakan aksi kesukarelawanan. Didalam komunitas itulah kita dapat berkontribusi dengan mengasah kemampuan yang dimiliki serta dengan aktivitas yang dilakukan mampu mengisnpirasi banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan relawan.

Saat ini, pemuda memegang kendali penuh dalam perkembangan teknologi dan informasi, juga mampu menciptakan banyak inovasi dalam melakukan gerakan kesukarelawanan. Kehadiran media sosial sebagai alat yang ampuh untuk dapat mengajak semua masyarakat untuk peduli dan berpartisipasi pada aktivitas kesukarelawaan.

Para pemuda didorong bersedia menjadi sukarelawanan dalam menghadapi persoalan didaerah masing-masing. Terlebih dimasa pandemi seperti sekarang, peran pemuda sangat penting untuk membantu penanganan Covid-19. Kiprah relawan muda untuk membantu dan menolong pada sesama menjadi spirit pemuda sebagai agen perubahan yang menjadi salah satu perannya.

Para pemuda mampu menginisiasi banyak program yang tidak hanya kreatif tetapi juga penuh manfaat. Mereka dapat membuat kegiatan dengan inovasi yang keren, memiliki keunikan tanpa meninggalkan esensi kebermanfaatan, kreativitas muncul didalam aksi kebaikan yang dilakukan pemuda, sehingga mampu membuat banyak orang tertarik untuk terlibat terhadap aksi relawan muda. Menyebarkan semangat berbagi melalui sinergi dan menebarkan semangat kebaikan dalam menjalankan aksi-aksi nyata untuk menolong sesama manusia.

Ada banyak  hal yang bisa dilakukan para pemuda untuk terus berbuat kebaikan. Menjadi penggerak pemuda dalam aksi kebaikan, bergerak aktif untuk terlibat langsung dalam berbagai aksi kebaikan tersebut dengan menjadi relawan muda, membuat dan mengembangkan komunitas yang peduli dengan pada kehidupan sosial, lingkungan dan kemanusiaan serta bersinergi dengan banyak kalangan.

Berbagai cara berbagi kepada yang lebih membutuhkan namun terkadang banyak orang tidak mengetahui wadah atau komunitas yang tepat untuk menyalurkannya. Nyatanya saat ini, terdapat deretan kelompok sukarelawan yang bergabung dan memiliki satu visi misi pada satu gerakan tertentu. Komunitas sukarelawan di Indonesia khususnya berfokus kepada berbagai aspek mulai dari pendidikan, kesehatan, kesejahteraan hidup, anak-anak, lingkungan hidup dan kelestarian alam, hingga peduli pada binatang.

Melalui aktivitas kerelawanan yang dilakukan oleh para pemuda diharapkan para pemuda dapat bertukar pemikiran dan pendapat yang akan menambah wawasan dan pemikirannya, dan mampu merasakan hasil yang telah dicapai dengan mampu membahagiakan orang, tentu ini menjadi satu hal postif yang telah dilakukan bersama dan dapat menambah kemampuan dan keahlian para pemuda bersama komunitasnya. Sehingga kiprah nyata pemuda dalam aksi kesukarelawanan untuk masa depan Indonesia dapat tercapai

 

(*) Mardiko Bagus Sumitro, biasa dipanggil Bagus, ASN Pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Selasa, 20 Oktober 2020

MENDORONG PERAN PEMUDA UNTUK INDONESIA MAJU, KINI DAN NANTI Oleh : Mardiko Bagus Sumitro (*)



 PROLOG

“Berikan aku 1000 orangtua, niscaya kucabut semeru dari akar-akarnya, berikan aku 10 pemuda yang besar cintanya kepada tanah air dan akan kuguncang dunia”


Itulah pesan Bung Karno yang telah menyulut semangat pemuda Indonesia untuk bangkit melawan penjajah. Pesan ini jelas menunjukkan bahwa peran pemuda walau sedikit jumlahnya, asalkan besarnya semangat cintanya pada tanah air dan bangsa, maka dunia akan berubah.

Hal ini memberi bukti, bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sejak awal merintis pergerakan kebangsaan Indonesia, pemuda memiliki peran aktif sebagai menjadi ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Seperti yang kita ketahui bahwa perubahan zaman pastinya akan terjadi, tentunya banyak tantangan yang akan didapat serta perlu di hadapi oleh Pemuda Indonesia. Tantangan dimasa depan dengan hadirnya globalisasi dan modernisasi memiliki konsekuensi pertukaran budaya antarbangsa.

Pemuda yang dalam masa peralihan ini akan mengalami kebingungan dalam menghadapi beragam pilihan budaya yang ada dan hadir saat ini. Pada fase globalisasi dan modernisasi, kepemimpinan pemuda tidak cukup hanya dibekali dengan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional melalui bela negara saja, tetapi pemuda diharapkan meningkatkan kecerdasannya,  kualitasnya, kreatif dan inovatif, berkapasitas, terampil, sehat badannya dan cakap hidup, serta menguasai IPTEK, sehingga pemuda diharapkan mampu tampil dan berlaga diberbagai ajang, baik di level nasional maupun internasional.

Di sisi lain, beberapa persoalan dan permasalahan pemuda lainnya, diantaranya, masalah NAPZA, masalah kriminalitas, tawuran pemuda, salah pergaulan dan seks bebas dikalangan pemuda, radikalisme dan anarkisme, kemiskinan, minat baca dikalangan pemuda yang kurang, serta minimnya sarana dan prasarana kepemudaan, masalah tingkat pengangguran pemuda, dan rendahnya partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan, dan terlalu nyamannya pemuda dengan hirup pikuk serta tarik menarik kekuasaan dan bahkan adanya dualisme organisasi kepemudaan ditingkat pusat, semakin memperbesar masalah yang ada di kepemudaan. 


PERAN PEMUDA DALAM PERSPEKTIF UU 40 TAHUN 2009

 

UU 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan menjelaskan terkait peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan. Kekuatan moral dapat dilakukan dengan menumbuhkan aspek etik dan moralitas dalam setiap tindakannya, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan spiritual, dan mampu meningkatkan kesadaran hukum.

Peran aktif pemuda lainnya adalah sebagai kontrol sosial, pemuda diharapkan dapat memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran dan sikap kritisnya terhadap segala sesuatu, serta diharapkan pemuda dapat meningkatkan partisipasinya dalam kebijakan dan menjamin terhadap proses transparansi, akuntabilitas dan kemudahan memperoleh akses komunikasi.

Peran terakhir lainnya, pemuda sebagai agen perubahan, pemuda hendaknya mampu mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda, peduli tehadap masyarakat, mampu mengembangkan sumberdaya ekonomi dan pendidikan kewirausahaan. serta cakap IPTEK, serta mampu mengembangkan bidang olahraga, seni dan budaya.

Dengan peran pemuda yang ada dalam UU Kepemudaan tersebut, yang menjadi pertanyaan kita semua dihari ini adalah Apakah para pemuda saat ini telah menjalankan perannya, serta bagaimana juga perannya dimasa yang akan datang seperti yang diinginkan oleh UU tersebut diatas.

 

EPILOG : KOLABORASI BESAR BERSAMA

Dimasa depan, pastinya ada secercah harapan untuk menjawab tantangan yang dihadapi para pemuda, dimana sedini mungkin kita dapat memproses dan memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kepemudaan untuk lebih ditingkatkan, pelaksanaan pelayanan kepemudaan lintas sektor harus bersama disinergikan. 

Kini pun telah terdapat payung hukum yang jelas tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan, melengkapi Undang-Undang Kepemudaan. Peran Perpres ini sangat penting guna  memperkuat sinergi padasemua sektor pelayanan kepemudaan,

Kerjasama dan kolaborasi bersama ini setidaknya mampu membangun potensi dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling menguntungkan, disamping kegiatan pemuda dapat diarahkan untuk memahami dan menyikapi perubahan lingkungan serta zaman dan mengatasi permasalahan yang dialami para pemuda.

Kegiatan pemuda dapat diarahkan guna membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda, disamping mengembangkan potensi keteladanan, keberpengaruhan serta pergerakan pemuda. Pemuda juga dapat diarahkan pada kegiatan yang mengembangkan potensi ketrampilan dan kemandirian berusaha, dan tentunya pemuda diarahkan kepada pengembangan wadah potensi pemuda melalui organisasi.

Hal lain yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana meningkatkan peran dan tanggung jawab pemerintah terhadap pemuda, pemerintah tidak boleh lepas tangan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pemuda. Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah berkewajiban menyediakan dan mengoptimalkan penggunaan serta memelihara prasarana dan sarana, dan atau dukungan dana untuk mendukung pelayanan kepemudaan serta memberikan akses permodalan guna mendukung kewirausahaan pemuda serta membentuk dan mengembangkan pusat-pusat kewirausahaan pemuda, serta memberikan penghargaan.

Disamping pemerintah, masyarakatpun memiliki peran dengan melakukan usaha perlindungan pemuda dari pengaruh buruk yang merusak dan melakukan usaha pemberdayaan, melatih pemuda dalam pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan, menyediakan prasarana dan sarana pengembangan diri pemuda dan menggiatkan gerakan cinta lingkungan dan solidaritas sosial dikalangan pemuda.

Hal ini akan semakin bermakna seiring kesiapan pemuda dalam menyongsong bonus demograf, dimana bonus demografi ini harus dapat kita manfaatkan guna aktifitas yang berarti serta menguntungkan dan bukan menjadi sebuah bencana bagi pemuda, yang mana pada saat itu, rasio ketergantungan penduduk usia penduduk usia non produktif terhadap penduduk usai produktif mencapai titik terendahya, dan ini menjadi peluang para pemuda untuk menunjukkan peran aktifnya.

Oleh karena itu diperlukan sinergi dan kolaborasi pentahelik antar elemen bangsa. Kelak perlahan tapi pasti peran aktif pemuda di masa depan sangat dibutuhkan, oleh karena itu banyak masyarakat menaruh harapan untuk pemuda menjadi pilar dalam pembangunan bangsa di masa depan. Pemuda Indonesia Maju!

 

(*) Penulis adalah Aparatur Sipil Negara Pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Rujukan sumber : UU 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan

Jumat, 09 Oktober 2020

MENCIPTAKAN KEAHLIAN PUBLIK SPEAKING GENERASI MUDA Oleh Mardiko Bagus Sumitro (*)

 



Di era globalisasi seperti saat ini, pastinya perubahan akan berubah menjadi sangat cepat dan drastis pada dunia kerja. Hadirnya teknologi pastinya perlahan akan menggantikan peran pekerjaan yang selama ini ada, dan menjadi tidak ada. Akan tetapi ada keahlian yang akan terus ada dan akan terus dibutuhkan yaitu keahlian publik speaking .

Keahlian berbicara di depan publik haruslah dimiliki oleh kita semua karena di saat mendatang, kemampuan berbicara yang baik didepan publik mendasari kesuksesan setiap orang kedepannya. Karena melalui  aktivitas komunikasi, terutama pada  berbagai bidang kerja, yang tentunya akan membutuhkan komunikasi yang baik agar semua aktivitas pekerjaannya dapat berjalan dengan lancar

Berbicara didepan umum adalah suatu hal yang biasanya ditakutkan dan dihindari oleh beberapa orang yang tidak memiliki rasa percaya diri serta kurangnya penguasaan materi yang akan disampaikan, serta adanya rasa takut serta gugup yang muncul, sehingga sangat perlu kita memahami dan mempelajari kemampuan publik speaking tersebut,

Keahlian publik speaking merupakan salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh semua orang, terutama bagi generasi muda di era milenial saat ini, terlebih untuk para mahasiswa dan pelajar yang aktif berorganisasi yang nantinya sebagai bakal mencari kerja. Aktivitas publik speaking yang kerap ditakuti generasi milenial, hal ini dikarenakan banyak sekali halangan pada pikiran generasi muda yang membuat mereka takut untuk memberikan opininya dihadapan audiens dan atau berorasi naik diatas podium

Generasi muda hendaknya dalam publik speaking harus mampu menumbuhkan rasa percaya diri mereka, membuang jauh jauh rasa takut serta gugup, mampu menyaring semua bentuk informasi sebagai bahan materi yang akan disampaikan, serta  mampu memahami para pendengar atau audiensnya, karena mereka juga lebih sering memperhatikan ekspresi dan bahasa tubuh, yang kemudian tekanan suara atau teknik vokal dibandingkan dengan apa yang generasi muda  ucapkan dan terus memperbaiki teknik berbicara melalui persiapan yang matang serta mampu mengontrol emosi.

Hal lain yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam menyampaikan, meskipun materi yang akan disampaikan juga sebenarnya tidak kalah pentingnya. Kalimat serta kata yang diucapkan oleh generasi muda haruslah memiliki kekuatan untuk menginformasikan, mengajak, mendidik, dan bahkan menghibur sehingga kata yang diucapkan menjadi magnet para audiens untuk dapat tertarik menyimak dan mendengarkan.

Keahlian publik speaking generasi muda dapat ditingkatkan melalui latihan didepan banyak orang, selain itu generasi muda perlu banyak berlatih sendiri, misalnya dapat melalui rekaman oleh dirinya sendiri, saat berorasi didepan kaca/cermin melalui rekaman video. Setelah melihat rekaman video dan mendengar rekaman audio, maka generasi muda bisa memberikan feedback pada diri sendiri atau meminta umpan balik dari orang lain agar generasi muda bisa menguasai penyampaian yang baik dalam publik speaking. Satu hal lainya yang juga perlu untuk dihindari adalah rasa kepercayaan diri yang berlebihan karena dapat berlawanan dengan tujuan yang akan dicapai melalui publik speaking.

Pastinya generasi muda kedepannya akan mampu memiliki nilai tambah bila mampu dan ahli berbicara di depan banyak orang, karena bila semakin mereka memiliki ketrampian berbicara akan membuatnya akan dihormati dan menarik. Generasi Muda masa depan adalah generasi yang mampu terus berkarya dan memiliki keahlian publik speaking.

 

(*) Mardiko Bagus Sumitro, biasa dipanggil Bagus, ASN pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, info lebih lanjut dapat melihat IG @bagus_kemenpora dan penulis sangat terbuka untuk berdiskusi, senang menerima banyak masukan, saran dan membangun kolaborasi besar bersama serta mencipta karya dan legacy.