Sabtu, 17 Juni 2023

Peran Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) bagi Pemuda


 

Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) menjadi kerangka strategis nasional yang memiliki tujuan mengembangkan potensi dan memperkuat peran pemuda dalam membangun bangsa dan negara. DBKN berfokus pada proses penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan pemuda secara holistik, termasuk dalam aspek-aspek seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, kegiatan sosial, pengembangan kreativitas, kewirausahaan, gender dan diskriminasii, partisipasi dan kepemimpinan, serta lapangan dan kesempatan kerja.

DBKN mampu memberikan arah yang jelas dan strategi yang terkoordinasi bagi pembangunan kepemudaan di Indonesia. Program-program yang terkait dengan DBKN dirancang untuk memperkuat kemampuan, kapasitas dan potensi pemuda, serta membantu pemuda  menjadi pribadi yang berkualitas dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Dalam rangka merumuskan DBKN, pemerintah melibatkan banyak pihak atau stakeholder, termasuk lembaga swasta dan masyarakat. DBKN didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh pemuda di Indonesia, serta peluang-peluang yang tersedia bagi pemuda untuk berkembang. Dengan DBKN, diharapkan pemuda dapat menjadi agen perubahan yang mampu memajukan bangsa dan negara, serta memperkuat keberlanjutan pembangunan di masa depan.

Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) sangat penting bagi pemuda karena dirancang guna memperkuat peran pemuda dalam membangun bangsa dan negara. Berikut adalah beberapa alasan mengapa DBKN penting bagi pemuda:

1.    Membantu pemuda berkembang

DBKN membantu pemuda berkembang secara holistik. Program-program yang terkait dengan DBKN tidak hanya terfokus pada aspek pendidikan, tetapi juga mencakup kesehatan dan keseahteraan, pengembangan kreativitas, kewirausahaan, gender dan diskriminasi serta lapangan dan kesempatan kerja yang merupakan bagian dari domain Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).  Hal ini membantu pemuda untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan di masa depan.

2.    Memberikan arah yang jelas

      DBKN memberikan arah yang jelas dan strategi yang terkoordinasi bagi pembangunan kepemudaan di Indonesia. Hal ini membantu pemuda untuk mengetahui hal=hal apa saja yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara.

3.    Memberikan kesempatan yang sama

   DBKN memastikan semua pemuda, tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang sosial-ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Hal ini membantu memperkuat inklusivitas dan persatuan di antara pemuda.

4.    Memberikan manfaat konkret

    DBKN memiliki tujuan dan sasaran yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya. Program-program yang terkait dengan DBKN dirancang agar memberikan manfaat konkret bagi pemuda, seperti meningkatkan keterampilan,pendidikan, meningkatkan kesehatan, dan membuka kesempatan kerja serta sektor kepemudaan lainnya.

5.    Mendorong partisipasi

   DBKN mendorong partisipasi pemuda berperan aktif dalam merumuskan dan melaksanakan program-program yang terkait dengan kepemudaan. Hal ini membantu memperkuat keterlibatan pemuda dalam pembangunan nasional.

Dengan demikian, DBKN menjadi amat penting bagi pemuda untuk berkembang, memberikan arah yang jelas, memberikan kesempatan yang sama, memberikan manfaat konkret, dan mendorong partisipasi aktif. Pemuda merupakan aset berharga bangsa, dan DBKN memastikan bahwa pemuda dapat memenuhi potensi mereka dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Isu Desain Besar epemudaan Nasional (DBKN) menjadi sangat penting karena berkaitan dengan pengembangan generasi muda yang merupakan ujung tombak masa depan bangsa. Berikut beberapa masukan terkait isu desain besar kepemudaan nasional:

1.    Inklusif

      DBKN mencakup seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya fokus pada kelompok-kelompok tertentu. Dalam hal ini, DBKN mampu menjangkau pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda.

2.    Partisipatif

      Partisipasi pemuda diikutsertakan secara aktif dalam merumuskan DBKN. Partisipasi tersebut harus diwujudkan melalui diskusi, konsultasi, atau forum-forum yang diadakan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kepemudaan secara nasional.

3.    Berorientasi pada hasil

      DBKN memiliki tujuan dan sasaran yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya. Tujuan-tujuan tersebut mampu memberikan manfaat konkret bagi perkembangan dan kesejahteraan pemuda.

4.    Menyeluruh

  DBKN mencakup semua aspek kehidupan pemuda, termasuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, partisipasi dan kepemiminan,pengembangan kreativitas, kewirausahaan, dan lapangan dan kesempatan kerja serta sektor kepemudaan lainnya. Hal ini akan membantu pemuda untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara.

5.    Kolaboratif

      DBKN harus melibatkan banyak pihak, baik dari pemerintah, lembaga swasta, akademisi, prakrisi, media maupun masyarakat. Kolaborasi yang baik akan membantu memperkuat pelaksanaan program dan memperluas jangkauan DBKN.

6.    Berkelanjutan

      DBKN harus memiliki program yang berkesinambungan dan tidak hanya bersifat sementara. Hal ini akan membantu pemuda untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi bangsa dalam jangka panjang.

Dalam rangka memperkuat isu Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN), perlu dilakukan kerja sama dan sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, akademisi, praktisi, media dan masyarakat. Selain itu, juga perlu adanya keterlibatan aktif dari para pemuda dalam merumuskan dan melaksanakan program-program yang terkait dengan DBKN. Dengan demikian, DBKN dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan dan kesejahteraan pemuda serta kemajuan bangsa dan negara.

Meskipun Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) dirancang untuk memperkuat peran pemuda dalam membangun bangsa dan negara, namun masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pemuda dalam pelaksanaan program-program yang terkait dengan DBKN kedepannya, antara lain:

1.    Keterbatasan akses

Pemuda di beberapa wilayah masih mengalami keterbatasan akses terhadap program-program yang terkait dengan DBKN. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur, jarak, atau masalah finansial.

2.    Tidak adanya kesesuaian program

  Beberapa program yang terkait dengan DBKN tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi pemuda di wilayah tertentu. Oleh karena itu, program-program yang terkait dengan DBKN perlu dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi pemuda yang beragam.

3.    Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi

  Program-program dan kebijakan yang terkait dengan DBKN seringkali dilaksanakan oleh banyak lembaga dan organisasi yang berbeda-beda. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program.

4.    Belum adanya akses informasi yang memadai

 Pemuda seringkali tidak memiliki akses informasi yang memadai tentang program-program yang terkait dengan DBKN. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan akses internet bila pemuda tersebut bertempat tinggal di wilayah 3T atau kurangnya penyediaan informasi oleh pemerintah atau lembaga yang terkait.

5.    Perlunya keterlibatan atau partisipasi pemuda

  Pemuda seringkali tidak terlibat secara aktif dalam merumuskan dan melaksanakan program-program yang terkait dengan DBKN. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesempatan untuk berpartisipasi menunjukkan ketrampilan dan pengetahuan anak muda atau bisa disebabkan oleh kurangnya motivasi dari pemuda itu sendiri.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut diatas, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang erat antara berbagai pihak terkait dengan DBKN. Pemerintah, lembaga swasta, akademisi, praktisi, media dan masyarakat mampu bekerja sama dan bersinergi pentahelik untuk memperkuat akses, meningkatkan koordinasi, dan memperkuat partisipasi pemuda dalam program-program yang terkait dengan DBKN. mbs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar