Desain Besar Kepemudaan
Nasional (DBKN) menjadi kerangka strategis nasional yang memiliki tujuan mengembangkan
potensi dan memperkuat peran pemuda dalam membangun bangsa dan negara. DBKN
berfokus pada proses penyadaran,
pemberdayaan dan pengembangan pemuda secara holistik,
termasuk dalam aspek-aspek seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan,
kegiatan sosial, pengembangan kreativitas, kewirausahaan, gender dan diskriminasii, partisipasi dan
kepemimpinan, serta lapangan dan kesempatan kerja.
DBKN mampu memberikan arah yang
jelas dan strategi yang terkoordinasi bagi pembangunan kepemudaan di Indonesia.
Program-program yang terkait dengan DBKN dirancang untuk memperkuat kemampuan, kapasitas dan potensi
pemuda, serta membantu pemuda menjadi pribadi yang
berkualitas dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Dalam rangka
merumuskan DBKN, pemerintah melibatkan banyak pihak atau stakeholder, termasuk lembaga swasta
dan masyarakat. DBKN didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang tantangan
yang dihadapi oleh pemuda di Indonesia, serta peluang-peluang yang tersedia
bagi pemuda
untuk berkembang. Dengan DBKN, diharapkan pemuda dapat menjadi agen perubahan
yang mampu memajukan bangsa dan negara, serta memperkuat keberlanjutan
pembangunan di masa depan.
Desain Besar
Kepemudaan Nasional (DBKN) sangat penting bagi pemuda karena dirancang guna memperkuat peran
pemuda dalam membangun bangsa dan negara. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa DBKN penting bagi pemuda:
1.
Membantu pemuda berkembang
DBKN membantu pemuda berkembang secara holistik.
Program-program yang terkait dengan DBKN tidak hanya terfokus pada aspek
pendidikan, tetapi juga mencakup kesehatan dan keseahteraan, pengembangan kreativitas,
kewirausahaan, gender dan
diskriminasi serta lapangan dan kesempatan kerja yang merupakan bagian dari domain Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Hal ini membantu pemuda untuk menjadi pribadi
yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan di masa depan.
2.
Memberikan arah yang jelas
DBKN
memberikan arah yang jelas dan strategi yang terkoordinasi bagi pembangunan
kepemudaan di Indonesia. Hal ini membantu pemuda untuk mengetahui hal=hal apa saja yang
diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi bagi bangsa dan
negara.
3.
Memberikan kesempatan yang sama
DBKN
memastikan semua pemuda, tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang
sosial-ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Hal ini
membantu memperkuat inklusivitas dan persatuan di antara pemuda.
4.
Memberikan manfaat konkret
DBKN
memiliki tujuan dan sasaran yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.
Program-program yang terkait dengan DBKN dirancang agar memberikan manfaat
konkret bagi pemuda, seperti meningkatkan keterampilan,pendidikan, meningkatkan
kesehatan, dan membuka kesempatan kerja serta sektor kepemudaan lainnya.
5.
Mendorong partisipasi
DBKN mendorong
partisipasi pemuda berperan aktif dalam merumuskan dan melaksanakan program-program yang terkait
dengan kepemudaan. Hal ini membantu memperkuat keterlibatan pemuda dalam pembangunan
nasional.
Dengan demikian,
DBKN menjadi amat penting bagi pemuda untuk berkembang, memberikan arah yang
jelas, memberikan kesempatan yang sama, memberikan manfaat konkret, dan
mendorong partisipasi aktif. Pemuda merupakan aset berharga bangsa, dan DBKN memastikan
bahwa pemuda
dapat memenuhi potensi mereka dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan
negara.
Isu Desain Besar epemudaan Nasional (DBKN) menjadi
sangat penting karena berkaitan dengan pengembangan generasi muda yang
merupakan ujung tombak masa depan bangsa. Berikut beberapa masukan terkait isu
desain besar kepemudaan nasional:
1.
Inklusif
DBKN mencakup
seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya fokus pada kelompok-kelompok tertentu.
Dalam hal ini, DBKN mampu menjangkau pemuda dari berbagai suku, agama, dan
latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda.
2.
Partisipatif
Partisipasi
pemuda diikutsertakan secara aktif dalam merumuskan DBKN. Partisipasi tersebut
harus diwujudkan melalui diskusi, konsultasi, atau forum-forum yang diadakan
oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kepemudaan secara nasional.
3.
Berorientasi pada hasil
DBKN memiliki
tujuan dan sasaran yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya. Tujuan-tujuan
tersebut mampu memberikan manfaat konkret bagi perkembangan dan kesejahteraan
pemuda.
4.
Menyeluruh
DBKN mencakup
semua aspek kehidupan pemuda, termasuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, partisipasi dan kepemiminan,pengembangan kreativitas, kewirausahaan, dan lapangan dan kesempatan
kerja serta sektor kepemudaan lainnya. Hal ini akan membantu pemuda untuk menjadi pribadi yang
berkualitas dan mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara.
5.
Kolaboratif
DBKN
harus melibatkan banyak pihak, baik dari pemerintah, lembaga swasta, akademisi, prakrisi, media maupun masyarakat. Kolaborasi yang baik akan membantu memperkuat
pelaksanaan program dan memperluas jangkauan DBKN.
6.
Berkelanjutan
DBKN
harus memiliki program yang berkesinambungan dan tidak hanya bersifat
sementara. Hal ini akan membantu pemuda untuk terus berkembang dan
berkontribusi bagi bangsa dalam jangka panjang.
Dalam rangka
memperkuat isu Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN), perlu dilakukan kerja sama dan
sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, akademisi, praktisi, media dan masyarakat. Selain
itu, juga perlu adanya keterlibatan aktif dari para pemuda dalam merumuskan dan
melaksanakan program-program yang terkait dengan DBKN. Dengan demikian, DBKN
dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan dan kesejahteraan
pemuda serta kemajuan bangsa dan negara.
Meskipun Desain
Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) dirancang untuk memperkuat peran pemuda dalam
membangun bangsa dan negara, namun masih ada beberapa permasalahan yang
dihadapi oleh pemuda dalam pelaksanaan program-program yang terkait dengan
DBKN kedepannya, antara lain:
1.
Keterbatasan akses
Pemuda di beberapa wilayah masih mengalami keterbatasan akses
terhadap program-program yang terkait dengan DBKN. Hal ini bisa disebabkan oleh
keterbatasan infrastruktur, jarak, atau masalah finansial.
2.
Tidak adanya kesesuaian program
Beberapa
program yang terkait dengan DBKN tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasi pemuda di wilayah tertentu. Oleh karena itu, program-program yang
terkait dengan DBKN perlu dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi
pemuda yang beragam.
3. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi
Program-program dan kebijakan yang terkait dengan DBKN seringkali dilaksanakan oleh banyak
lembaga dan organisasi yang berbeda-beda. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya
koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program.
4. Belum adanya akses informasi
yang memadai
Pemuda
seringkali tidak memiliki akses informasi yang memadai tentang program-program
yang terkait dengan DBKN. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan akses
internet bila pemuda tersebut bertempat
tinggal di wilayah 3T atau kurangnya penyediaan
informasi oleh pemerintah atau lembaga yang terkait.
5. Perlunya keterlibatan atau partisipasi pemuda
Pemuda
seringkali tidak terlibat secara aktif dalam merumuskan dan melaksanakan program-program
yang terkait dengan DBKN. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesempatan
untuk berpartisipasi menunjukkan ketrampilan
dan pengetahuan anak muda atau bisa disebabkan oleh kurangnya
motivasi dari pemuda itu sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut diatas, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang erat antara berbagai pihak terkait dengan DBKN. Pemerintah, lembaga swasta, akademisi, praktisi, media dan masyarakat mampu bekerja sama dan bersinergi pentahelik untuk memperkuat akses, meningkatkan koordinasi, dan memperkuat partisipasi pemuda dalam program-program yang terkait dengan DBKN. mbs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar