Selasa, 14 Mei 2024

Pelatihan Kemandirian Ekonomi Daerah Bagi Pemuda Penyandang Disabilitas

 


Kemandirian ekonomi sangat penting bagi perkembangan masyarakat lokal, khususnya di pedesaan. Namun, banyak orang kekurangan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan mempertahankan bisnis mereka sendiri. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mandiri secara ekonomi dan meningkatkan mata pencaharian mereka.

Kemandirian ekonomi di daerah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi disparitas antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kemandirian ekonomi di daerah dengan melaksanakan berbagai upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Pelatihan kemandirian ekonomi daerah adalah suatu program pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam konteks ekonomi di tingkat lokal atau daerah. Program ini fokus pada pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan di suatu daerah.

Pelatihan kemandirian ekonomi daerah berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya ekonomi luar daerah dan meningkatkan potensi lokal yang ada. Hal ini melibatkan penguatan kewirausahaan, pengembangan keterampilan bisnis, promosi penggunaan sumber daya lokal, pendorong inovasi, dan peningkatan akses ke pasar dan peluang ekonomi.

Pemuda pelatihan ini yaitu penyandang disabilitas yang  minat dan potensi dalam bidang kepemudaan yang  berasal dari berbagai latar belakang,

Saat ini, terdapat tuntutan global untuk mencapai inklusi sosial dan ekonomi bagi semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Program kemandirian ekonomi daerah untuk pemuda penyandang disabilitas merupakan langkah konkret dalam mencapai tujuan inklusi ini.

Pemuda penyandang disabilitas seringkali mengalami ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan dan pelatihan. Kurangnya peluang pendidikan yang inklusif dan pelatihan keterampilan dapat menghambat kemampuan mereka untuk bersaing di pasar kerja.

Pemuda penyandang disabilitas sering menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka. Diskriminasi, stereotip, dan kurangnya aksesibilitas di tempat kerja dapat menjadi hambatan utama.

Pemuda penyandang disabilitas mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses terhadap pembiayaan dan sumber daya untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri. Ini dapat melibatkan tantangan dalam mendapatkan pinjaman, dukungan teknis, atau pelatihan khusus.

Pemuda penyandang disabilitas mungkin kurang memiliki model peran atau inspirasi dalam dunia ekonomi. Oleh karena itu, pelatihan kemandirian ekonomi dapat memberikan mereka contoh-contoh kesuksesan dan motivasi untuk mengejar tujuan ekonomi mereka.

Meningkatan pemahaman masyarakat akan nilai diversitas dan keterlibatan semua individu dalam ekonomi lokal dapat mendorong dukungan terhadap program pelatihan kemandirian ekonomi bagi pemuda penyandang disabilitas.

Dengan berkembangnya ekonomi berbasis pengetahuan, terdapat peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja berkeahlian di berbagai sektor. Pelatihan kemandirian ekonomi dapat membantu pemuda penyandang disabilitas untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja modern.

 Berdasarkan hal tersebut diatas, Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Program Youth Edulife Skill (YES) menyelenggarakan Pelatihan Kemandirian Ekonomi Daerah Bagi Pemuda penyandang disabilitas. Kegiatan ini juga merupakan RO Prioritas Nasional (PN) Tagging BAPPENAS Tahun 2024

Diharapkan melalui pelatihan ini Pemuda penyandang disabilitas akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang potensi ekonomi lokal, peluang pasar, tantangan yang dihadapi, dan kebijakan ekonomi yang berlaku di daerah mereka. Ini akan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan memanfaatkan peluang yang ada. untuk meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis Pemuda penyandang disabilitas dalam bidang ekonomi.

 Pelatihan kemandirian ekonomi daerah bagi pemuda penyandang disabilitas merupakan suatu program pelatihan yang dirancang untuk memberdayakan pemuda disabiliyas di tingkat lokal atau daerah agar menjadi mandiri secara ekonomi. Berikut adalah uraian beberapa aspek yang dapat termasuk dalam pelatihan kemandirian ekonomi daerah:

1.  Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pemuda penyandang disabilitas dalam berbagai aspek ekonomi. Hal ini mencakup keterampilan teknis, manajemen keuangan, serta pemahaman pasar dan peluang usaha.

2.  Memberdayakan pemuda penyandang disabilitas agar mereka dapat mengatasi hambatan dan mengembangkan potensi mereka dalam dunia ekonomi. Ini melibatkan pengembangan kemandirian, kepercayaan diri, dan motivasi untuk mencapai kesuksesan ekonomi.

3.     Pemuda penyandang disabilitas dapat aktif terlibat dalam proses pembangunan ekonomi lokal. Hal ini mencakup dukungan terhadap usaha lokal, partisipasi dalam kegiatan ekonomi masyarakat, dan berkontribusi pada pengembangan sektor-sektor ekonomi daerah.

4. Pelatihan kemandirian ekonomi harus memastikan pemuda penyandang disabilitas memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan pelatihan yang relevan. Ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk terlibat dalam dunia kerja atau memulai usaha sendiri.

5. Mendorong pemuda penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha mandiri mereka sendiri. Ini bisa melibatkan pelatihan dalam perencanaan bisnis, manajemen usaha, serta dukungan dalam memulai dan mengelola usaha mereka sendiri.

6. Pemuda penyandang disabilitas seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses terhadap pembiayaan dan sumber daya yang diperlukan untuk memulai usaha. Pelatihan kemandirian ekonomi harus mencakup informasi dan dukungan untuk membantu mereka mengatasi hambatan ini.

7. Melalui pelatihan, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi dan kontribusi pemuda penyandang disabilitas dalam ekonomi lokal. Hal ini dapat membantu mengurangi stigmatisme dan menciptakan lingkungan yang inklusif.

 

Output Jumlah pemuda yang terfasilitasi dan mendapatkan pembinaan penguatan pemberdayaan potensi pemuda, dimana melalui pelatihan ini, pemuda penyandang disabilitas dapat meningkat menjadi lebih mandiri.

Outcomei kegiatan pelatihan kemandirian ekonomi daerah bagi pemuda dapat mencakup sejumlah hasil konkret dan kemampuan yang diperoleh oleh peserta antara lain :

1.  Peserta dapat mengalami Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan terkait kemandirian ekonomi.

2.  Peserta memiliki kemampuan Peningkatan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari dan pengembangan kepercayaan diri dan motivasi untuk menghadapi tantangan.

3.   Peserta memiliki pemahaman dan kemampuan Pengembangan dan Pengelolaan Usaha:

4.     Peserta memiliki kahlian Manajemen keuangan pribadi yang lebih baik.

5.   Peserta mempunyai Peningkatan keterampilan teknis yang sesuai dengan sektor pekerjaan atau usaha serta pengembangan soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan resolusi konflik.

6.     Peserta memiliki Peningkatan akses dan partisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan yang relevan.

7.     Peserta memiliki keterlibatan dalam Komunitas dan Jaringan serta pasar kerja

     

Narasumber pelatihan pelatihan kemandirian ekonomi daerah bagi pemuda penyandang disabilitas dapat berasal dari berbagai latar belakang dan keahlian. Berikut adalah beberapa narasumber yang bisa menjadi bagian dari pelatihan ini:

1.   Narasumber dari pemerintah baik pusat maupun daerah yang memiliki urusan atau kebijakan dan kajian/isu terkait kepakaran dibidang kemandirian ekonomi.

2.     Narasumber dari kalangan akademisi yang memiliki keahlian dalam pendidikan inklusi.

3.   Narasumber Psikolog atau konselor yang dapat memberikan panduan tentang kesehatan mental dan emosional pemuda penyandang disabilitas, membantu mereka mengatasi stres, kecemasan, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

4.  Narasumber pengusaha sukses dengan disabilitas yang memiliki pengalaman dalam kemampuan networking.

5.  Narasumber yang memiliki Ahli teknologi asistif dan aksesibilitas yang dapat memberikan informasi tentang teknologi yang mendukung pemuda penyandang disabilitas dalam dunia kerja atau bisnis mereka.

6.     Narasumber yang memiliki pengalaman praktisi inklusi dan diversitas:

7.     Narasumber dari penggiat masyarakat dan advokasi.

 

 Mardiko Bagus Sumitro. S/Pd/. M/M. (Analis Kebijakan Ahli Madya. Kemenpora)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar